Imunisasi, kata yang tidak asing lagi ditelinga kita. Mungkin sejak kita masih kecil dulu, sewaktu duduk di bangku SD sering sekali mendengar kata ini. Entah dianggap menakutkan atau biasa saja namun imunisasi waktu jaman kita masih SD sangat bikin heboh satu sekolah. Kenapa? biasanya imunisasi yang di berikan sewaktu SD itu kalo gak salah Campak. Dengan pakaian serba putih, naik motor butut, bawa termos nasi tapi isinya es sama vaksin, itu mungkin yang membuat anak-anak seumuran SD dulu panik, jangan-jangan giliran kita ini.
Yuk sedikit kita menilik apa itu "Imunisasi". Imunisasi sendiri berasal dari kata "Imun" yang artinya kekebalan tubuh. Nah dengan pengertian kata tersebut kita bisa menarik pengertian dari imunisasi adalah proses atau tindakan yang meningkatkan kekebalan tubuh. Bagaimana caranya?. Vaksin disuntikkan ke tubuh pake suntikan, beresss.. Bukan itu saja..
Imunisasi ( vaksinasi ) adalah satu metode untuk membangkitkan kekebalan dalam tubuh manusia terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri atau virus yang telah di modifikasi atau di lemahkan. mikroorganisme tersebut bersifat sebagai perangsang terhadap sistem kekebalan tubuh.
Para ahli mengembangkan dua pendekatan imunisasi, yaitu imunisasi aktif yang memberikan kekebalan jangka panjang dan imunisasi pasif yang memberi kekebalan sementara. Yuk simak lagi artikel kakak berikut ini.
1.Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif di lakukan dengan menyuntikkan vaksin yang berisi antigen tertentu ke dalam tubuh untuk membangun sistem kekebalan. Antigen merupakan suatu subtansi yang di temukan dalam organisme penyebab penyakit dan sistem imunitas tubuh mengenalinya sebagai benda asing.
Sebagai tanggapan atas antigen, sistem imunitas akan mengembangkan zat antibodi ataupun sel darah putih jenis limfosis T yang merupakan sel penyerang khusus. Beberapa imunisasi memberikan perlindungan lengkap terhadap suatu penyakit seumur hidup. Jenis lain memberikan perlindungan parsial, artinya bahwa orang yang di imunisasi hanya mendapat kekebalan sementara. Beberapa jenis imunisasi memerlukan suntikan ulangan secara periodik, misalkan imunisasi tetanus yang di sarakan setiap 10 tahun sekali selama seumur hidup.
Lebih jelasnya lihat gambar ilustrasi kakak ini ya..
Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir di mana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
Tujuan dan manfaat imunisasi diperlukan untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Karena pada dasarnya imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan bagi tubuh agar dapat mencegah penyakit dan kematian disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Sasaran yang paling penting untuk mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena mereka yang paling peka terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia subur. Time (Waktu) Anak harus diimunisasi lengkap sebelum berumur 1 tahun agar memiliki kekebalan terhadap penyakit. Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi yaitu Umur 0- 7 hari Hepatitis B, 1 Bulan BCG, 2 bulan Hepatitis B 2, DPT 1, Polio 1, 3 bulan Hepatitis B 3, DPT 2, Polio 2, 4 bulan DPT 3, Polio 3,9 bulan Campak, Polio 4. Frekuensi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, tetanus dan campak dari tahun ketahun semakin rendah atau berkurang. Hal ini disebabkan salah satunya karena cakupan imunisasi yang lengkap.
Pada
Mei 03, 2014
0 Komentar untuk Imunisasi "Apa itu ya?"