Tahukah kalian dengan tanaman Moringa oleifera? Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal sebagai kelor. Kelor banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan sekaligus sebagai bahan obat-obatan seperti obat luka gigitan binatang, akarnya dapat digunakan sebagai obat kulit dan bijinya digunakan sebagai penghasil minya kelor. Moringa sendiri sebenarnya berasal dari wilayah India sebelah utara dan tersebar hingga sebagian besar wilayah Indonesia.
Ni dia tampang dari Moringa oleifera |
Namun apakah manfaat lain dari Moringa?. Moringa oleifera dapat dimanfaatkan sebagai bahan penjernih air khususnya menggunakan bijinya. Penjernihan air ini telah umum dilakukan di skala rumah tangga di manca negara. Di Indonesia sendiri, manfaat ini masih belum digali secara maksimal. Buktinya, Perusahaan Air Minum masih lebih suka menggunakan bahan kimia dari pada biji Moringa ini. Bahan kimia yang dimaksud yaitu biaya kita sebut sebagai kaporit. Sebenarnya, kaporit atau koagulan yang digunakan berkualitas rendah makanya terkadang hasil olahan air tersebut berbau dan sedikit berasa kurang enak. Bagaimana jika menggunakan bahan koagulan dari biji Moringa?
Para peneliti dari universitas Leicester Inggris yang tergabung dalam The Environment Engineering Group teleh meneliti keampuhan dari biji Kelor segagai koagulan dalam membersihkan air. Bagaimana cara menggunakannya?. biji kelor yang telah tua terlebih dahulu dihaluskan bisa dengan cara ditumbuk atau digiling. Setelah halus, pisahkan kotoran biji dengan cara mengayaknya sehingga didapatkan bubuk yang halus. Jika untuk menangani 20 liter air diperlukan 2 gr (2 sendok teh) bubuk kelor. Langkah pembersihannya yaitu pertama dengan memasukkan 2 sendok bubuk kelor ke dalam sebuah botol bersih dengan menambahkan sedikit air sehingga membentuk pasta. Pasta tersebut selanjutnya kilarutkan ke dalam 200 ml air dengan cara dikocok selama 3-5 menit hingga bercampur sempurna. Campuran tersebut selanjutnya disaring menggunakan kain kassa. Endapan bubuk koagulan yang tertinggal di kain kasa dimasukkan ke dalam jeriken yang diisi 20 l air yang akan diolah. Aduklah pelan-pelan selama 10-15 menit.
Selama pengadukan terjadi proses penggumpalan kotoran yang mulanya terlarut dengan air sehingga terjadi endapan di bawah jeriken. Setelah 1 jam, air dapat digunakan sebagai air minum yang sehat dan jernih bahkan hasil olahan bebas bakteri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan 90-99,9% bakteri dalam air melekat ke partikel padat hasil koagulasi dengan menggunakan pasta biji Kelor. Hebat bukan? Langsung bisa diminum ya? Tunggu dulu, sebaiknya air hasil olahan tersebut masih harus direbus dulu untuk menghilangkan bakteri yang tertinggal. Walaupun cuma 0.01 % tetapi bukankah bakteri dapat berkembang dengan sangat cepat? bahkan dalam hitungan menit?. Jadi jangan keburu meminumnya, lebih baik direbus dulu hingga mendidih. (Sumber Kompas).
Pada
Januari 25, 2011
0 Komentar untuk Menjernihkan air dengan biji Moringa oleifera