Brain, otak, merupakan suatu organ terpenting dalam kelangsungan hidup manusia. Otak memiliki karakteristik yang khas untuk masing-masing manusia. Berdasarkan penemuan terakhir, brain merupakan kumpulan jaring-jaring yang tersusun teratur dan akan semakin rumit jika seseorang yang memiliki otak tersebut pintar. Bisa dibayangkan jika setiap informasi yang kita pelajari selalu membentuk jaring-jaring baru dalam otak. Ingatkah kalian dengan Albert Einstein? Seorang Fisikawan terkenal sepanjang jaman. Coba bayangkan seberapa ruwet jaring-jaring dalam otak orang sepintar Einstein? Ah tak usah jauh-jauh, di Indonesia saja kita memiliki seorang jenius yaitu master pembuat desain kapal terbang, siapakah beliau? Benar sekali, BJ Habbibie. Orang sepintar mereka pastilah memiliki jaring-jaring saraf otak yang sangat ruwet, namun bagaimanakah otak kita?. Ternyata otak manusia memiliki perkembangan fase demi fase. Maksudnya, sewaktu kita kecil, otak kita juga berukuran kecil dan tentu saja lebih sedikit jaring-jaring yang terbentuk dibanding ketika kita sudah dewasa.
Apakah otak Einstein dan Habbibie memang cerdas sejak lahir? Dalam buku “Quantum Learning” menyebutkan bahwa kita dianugerahi otak yang sama cerdasnya dengan mereka ketika lahir. Namun yang mempengaruhi perkembangan otak kita terjadi setelah kita lahir. Oleh karena itu, jangan berkecil hati jika sekarang kalian dianggap kurang pintar. Kalian tahu kisah Thomas A. Eddison?. Ketika masih kanak-kanak, Thomas A. Eddison dianggap kurang padai oleh gurunya. Thomas A. Eddison kecil selalu bertanya mengenai setiap hal yang diketahuinya sehingga gurunya menganggap dia tidak pintar dan mengeluarkannya dari sekolah. Di rumahnya yang sederhana, ibu Thomas A. Eddison kecil mengajaknya belajar setiap hal yang tidak Thomas A. Eddison ketahui. Bahkan Ibunya memberikan kebebasan padanya untuk menghabiskan waktu di Perpustakaan kota. Tiap hari Thomas A. Eddison menghabiskan waktunya untuk membaca buku di Perpustakaan sampai-sampai penjaga Perpus menjadi bosan melihatnya yang selalu datang jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 petang. Namun dengan kegigihannya tersebut, dia berhasil menemukan banyak sekali penemuan baru dalam ilmu apapun. Nah yang paling terkenal yaitu penemuan lampu pijar dan sampai sekarang masih kita gunakan.
Dari kisah Thomas A. Eddison tersebut kita dapat mengambil sedikit pelajaran bahwa otak manusia sebenarnya bisa dimaksimalkan jika dilatih. Manusia memiliki otak yang sama cerdasnya ketika lahir. Bagaimana memaksimalkannya? Dalam tulisan mendatang akan saya sampaikan tips dan trik belajar dan bagaimana otak memproses informasi sampai disimpan dalam memori. Ingat otak kita lebih canggih dari komputer tercanggih sekalipun.

Related Posts

0 Komentar untuk How your Brain Work (bagian I)