Sungguh kali ini saya tidak menyangka mengenai perkembangan internet. Perhatikan saja, tiap anda mencari sesuatu banyak sekali situs yang hanya menyediakan link-link semata, bahkan sampah-sampah internet. Saya lebih kaget lagi ketika mengetahui bahwa semua hal bisa dijual di internet. Semua.. Sesuatu yang dahulu dibagikan secara gratis sekarang dijual. Memang, jual beli dapat menghidupi suatu situs paling tidak untuk menyambung hidup pembuat situs. Saya dalam blog ini juga mungkin menerapkannya. Namun, saya menjual sesuatu yang harus dijual, yang eksklusif, yang tidak semua orang tahu. Sedangkan banyak diantara teman-teman blogger yang menjual tips dan trik, bahkan semuanya dijual dalam situs mereka.
Boleh saja seh, tapi yang paling menyesakkan yaitu ketika saya browshing internet dan menginginkan informasi gratis (walaupun alakadarnya) dan saya hanya mendapati sesuat yang harus saya beli. Apakah sudah tidak ada lagi orang yang men-sharingkan pengetahuannya secara gratis?. Lihat saja situs ini, Anda bebas mengambil sesuatu baik itu artikel, tips dan trik, download software, dan saya memberikan untuk Anda gratis. Apa saya sudah tidak memiliki teman dalam hal FREE SHARING? Apakah sharing pengetahuan gratis telah diharamkan dan saya adalah orang yang tidak tahu? atau Apakah sharing gratis hanya milik situs Wikipedia.com?.
Saya setuju bisnis online, saya setuju monetizing blog (saya sudah menerapkannya), saya setuju FREE SHARING. Siswa-siswa jenjang menengah dan atas pendidikan lebih banyak mengakses mesin pencari untuk mendapatkan sesuatu yang dasar, sesuatu yang intrinsik, sesuatu yang gratis, tanpa bayar, langsung lihat, langsung unduh, langsung pakai.
Yah seperti inilah wajah internet kita. Saya membandingkan, situs berbahasa selain Indonesia memiliki lebih banyak informasi dibanding situs berbahasa Indonesia. Saya lebih suka mengetikkan kata "how to make juice" dari pada kata "cara membuat jus" di mesin pencari Google. Mengapa? Ketika menggunakan bahasa inggris ternyata lebih banyak situs yang kompeten, lebih berbobot, lebih mengerti apa yang saya tanyakan. Coba saja menggunakan bahasa cara buat jus, dijamin banyak situs yang hanya berisi iklan atau link ke situs lainnya. Inikah pergeseran peradaban? Mengapa hanya Indonesia yang banyak sampah online?.
Dengan kerendahan hati, saya mohon anda webmaster untuk lebih mementingkan content dari pada sesuatu yang hanya "monetize". Saya mengetahui situs kang rohman di http://kolom-tutorial.blogspot.com/, beliau salah satu yang lebih mengerti arti sharing pengetahuan dan menerapkannya pada blognya, walaupun monitize tidak terlepas namun content adalah rajanya. Kita semua bisa mencontoh beliau.
Kirimkan pendapat anda di sini dengan menambahkan komentar, terimakasih.

Related Posts

0 Komentar untuk Ups! Opini saja!